Welcome to Ed-Technologies part of Akashi Pedia Indonesia.

Definisi Metode Sebagai Sumber Belajar dan Jenis Karakter Sistem Evaluasi

lishiafel


    Sistem Evaluasi ialah satu langkah yang dipakai untuk capai arah yang sudah diputuskan. Dalam aktivitas belajar mengajarkan, sistem dibutuhkan oleh guru dengan pemakain yang bervariatif sesuai arah yang ingin diraih. Arah dan materi yang bagus belum pasti memberi hasil baik tanpa pilih dan memakai sistem yang sesuai arah dan materi pelajaran.

    Menurut Djamarah, SB. (2006: 46) sistem evaluasi ialah "satu langkah yang dipakai untuk capai arah yang sudah diputuskan". Dalam aktivitas belajar mengajarkan, sistem dibutuhkan oleh guru supaya pemakaianya bervariatif seperti yang ingin diraih sesudah edukasi usai.

    Berdasar pengertian di atas bisa diambil kesimpulan jika sistem evaluasi ialah langkah atau tingkatan yang dipakai dalam hubungan di antara peserta didik dan pengajar untuk capai arah pembelajara yang sudah diputuskan sesuai materi dan proses sistem evaluasi.

Jenis dan Karakter Sistem Evaluasi

    Sistem evaluasi sebagai pendekatan yang dimengerti sebagai llangkah atau beberapa cara yang dilakukan dengan seorang pengajar supaya peserta didik sanggup belajar dengan efisien dan efektif. Lewat sistem peserta didik bisa saja untuk bertanggungjawab pada pengetahuannya sendiri saat belajar.

    Ada beberapa Sistem evaluasi yang berkembang tergantung pendekatan yang sudah dilakukan. Pendekatan-pendekatan itu yang membuat sistem evaluasi berkembang jadi banyak dan luas, dalam masalah ini akan diterangkan cuma sejumlah kecil dari sistem yang terkenal. Pada intinya cara-cara itu pada umumnya terbagi dalam beberapa macam salah satunya:

1. Sistem Khotbah

    Sistem khotbah ialah satu langkah pengutaraan bahan secara lisan oleh Pengajar dari muka kelas. Peranan seorang peserta didik di sini sebagai yang menerima pesan, dengar, memerhatikan, dan menulis keterangan-keterangan yang dikatakan. Disebutkan begitu, karena khotbah dilaksanakan dengan arah sebagai penyebab berlangsungnya aktivitas yang partisipatif oleh pesrta didik. Watakisitik dari sistem ini yakni kepenguasaan kelas, koordinasi kelas dan penyiapan dan realisasinya lebih gampang. Disamping itu, sistem ini bisa diaplikasikan secara efisien jika dituruti oleh peserta didik dengan jumlah besar hingga pengajar lebih gampang menjelaskan pelajaran dengan lebih bagus.


2. Sistem Dialog

    Sistem dialog menurut Suryosubroto (2009:167) ialah satu langkah penyuguhan bahan pelajaran di mana guru memberikan peluang ke beberapa pelajar (kelompok-kelompok pelajar) untuk melangsungkan pembicaraan ilmiah buat kumpulkan opini, membuat ringkasan atau pengaturan beragam alternative perpecahan atas suatu hal permasalahan.

    Karakter sistem dialog yakni memberi kesempatan ke peserta didik untuk sama-sama berhubungan dan share info, belajar menjaga opini dengan argumen yang logis, dan ada proses penggalian kekuatan diri yang terjadi secara tidak sadar.

    Di lain sisi, sistem ini tidak dapat diaplikasikan di kelas yang dituruti oleh peserta didik dengan jumlah banyak, Susah lakukan koordinasi kelas dan makan beberapa waktu dalam pengerjaannya. Sistem dialog tidak bisa berdiri dengan sendiri (penerapannya harus dituruti oleh sistem lainnya) hingga membutuhkan kekuatan profesionalisme guru.

3. Sistem Kreasi Rekreasi

    Menurut Anitah (2008: 5.29) Evaluasi Outdoor nyaris sama dengan evaluasi kreasi rekreasi maknanya kegiatan belajar pelajar dibawa ke luar kelas. Evaluasi ini harus diperkirakan, dikerjakan, dan dipelajari secara struktural dan mekanismeik. Kerap dalam implikasi outdoor, pelajar tidak mempunyai tutorial belajar hingga akar aktivitas itu kurang dirasa faedahnya. Evaluasi outdoor selainnya untuk kenaikan kekuatan lebih memiliki sifat untuk kenaikan aspek psikologi pelajar, rasa seperti suka dan rasa kebersama-samaan yang seterusnya berpengaruh pada kenaikan motivasi belajar pelajar.

    Menurut Muslisch M (2009:239) Evaluasi luar kelas ialah guru ajak pelajar belajar dalam luar kelas untuk menyaksikan kejadian langsung di atas lapangan dengan arah mengakrabkan pelajar dengan lingkungannya. lewat evaluasi luar kelas peranan guru sebagai motivator maknanya guru sebagai pemandu supaya pelajar belajar dengan aktif, inovatif, dan dekat pada lingkungan.

    Karakter dari evaluasi outdoor yakni temukan sumber bahan pelajaran sesuai perubahan warga, dikerjakan di luar kelas/sekolahan, mempunyai rencana, kegiatan pelajar lebih ada daripada guru, faktor evaluasi sebagai salah satunya implikasi dari evaluasi berbasiskan kontekstual. (Anitah, 2008: 5.29)

4. Sistem Talking Stick

    Sistem evaluasi talking stick ialah Sistem evaluasi yang sudah dilakukan dengan kontribusi tongkat, siapakah yang menggenggam tongkat harus jawab pertanyaan dari guru sesudah pelajar pelajari materi dasarnya. Sistem Talking Stick ialah sistem evaluasi yang dipakai guru di dalam meraih arah evaluasi yang diiinginkan.

    Evaluasi dengan sistem Talking Stick dimulai oleh keterangan guru berkenaan materi dasar yang hendak didalami. Peserta didik dikasih peluang membaca dan pelajari materi itu. Beri saat yang cukup buat kegiatan ini. Guru seterusnya minta ke peserta didik tutup bukunya. Guru ambil tongkat yang sudah disiapkan awalnya. Tongkat itu dikasih ke salah satunya peserta didik. Peserta didik yang terima tongkat itu diharuskan jawab pertanyaan dari guru begitu selanjutnya. Saat stick berguling dari peserta didik yang lain, seyogianya disertai musik. cara akhirnya sistem Talking Stick ialah guru memberi peluang ke peserta didik lakukan refleksi pada materi yang sudah didalaminya. Guru memberikan pembahasan pada semua jawaban yang diberi peserta didik, seterusnya bersama peserta didik merangkum ringkasan. (Dalam Suprijono. A, 2010: 109-110).

5. Sistem Demo

    Sistem demo ialah sistem mengajarkan dengan memeragakan barang, peristiwa, ketentuan, dan posisi lakukan satu aktivitas, baik langsung atau lewat pemakaian mediapengajaran yang berkaitan dengan dasar ulasan atau materi yang dihidangkan. Menurut Kamsinah (2008) demo ialah sistem yang

dipakai untuk membelajarkan peserta dengan bercerita dan memeragakan satu beberapa langkah pembuatan suatu hal.sebuah hal.

Demo sebagai praktik yang dimainkan ke peserta. Berdasar hal itu, demo bisa dipisah jadi dua arah, demo proses untuk pahami langkah setiap langkah dan demo hasil untuk menunjukkan atau memeragakan dari hasil sebuah proses. Adapun karakternya dari sistem ini yakni:

a) Membuat proses evaluasi jadi lebih terang

b) Peserta didik lebih gampang pahami apa yang didalami

c) Peserta didik dirangsang untuk aktif memperhatikan, sesuaikan di antara teori dengan realita, dan coba melakukan sendiri.


6. Sistem Brainstorming

    Sistem brainstorming menurut Parera (1991: 190), adalah kegiatan dari satu kelompok kecil yang sudah bergabung untuk produksi atau membuat ide yang baru, orisinal, ringkas sebanyaknya. Sistem Brainstorming sebagai satu wujud dialog dalam rencana mengumpulkan ide, opini, info, pengetahuan, dan dari pengalaman semua peserta. Arah Brainstorming untuk membikin kelompok opini, info, pengalaman semua peserta yang serupa atau berlainan, dan hasilnya. Selanjutnya jadi peta info atau peta ide menjadi evaluasi bersama-sama.

    Sistem Brainstorming berguna untuk pelajar dalam menolong meningkatkan pengetahuannya di dalam kelas pada evaluasi. Brainstorming dipakai pada proses evaluasi dikelas berperan untuk memudahkan pelajar untuk temukan ide dan memikulgkannya sesudah dengarkan dari beberapa gagasan ide anggota kelompoknya. Sistem ini lebih aktif dan menggembirakan karena tiap pelajar dikasih peluang untuk bicara atau tuliskan gagasannya, gagasannya, dan komentarnya.

    Karakter sistem brainstorming yakni dialog mengulas satu permasalahan oleh beberapa anggota barisan, tiap anggota barisan bebas untuk menyumbang gagasan, anjuran, opini, info yang dipunyai, dan ide. Tiap anggota bebas untuk menyikapi, disokong, atau bahkan juga tidak sepihak. Dan dalam sistem Brainstorming semua gagasan tahu ide dimuat oleh ketua barisan dan hasilnya selanjutnya jadi peta ide. Dari hasil peta ide jadi persetujuan bersama dalam barisan.


Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.